Minggu, 23 Desember 2012

[ISD] Bab 6 : Pelapisan Sosial Dan Kesamaan Derajat




PELAPISAN SOSIAL
Masyarakat terbentuk dari individu – individu, dari individu itulah terbentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok – kelompok social. Dengan adanya kelompok social ini maka terbentulah suatu Pelapisan Masyarakat atau terbentuklah suatu masyarakat yang berstrata. Jadi Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system social masyarakat kuno. Seluruh masyarakat memberikan sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum laki-laki dan perempuan. Tetapi hal ini perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan, semata-mata adalah ditentukan oleh system kebudayaan itu sendiri. Di dalam organisasi masyarakat primitive pun di mana belum mengenai tulisan, pelapisan masyarakat itu sudah ada. Terwujud dalam bentuk sebagai berikut :
  1. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban. 
  2. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa. 
  3. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh. 
  4. Adanya orang-orang yang dokecilkan dinluar kasta dan orang-orang yang di luar perlindungan hokum (cutlaw me) 
  5. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri. 
  6. Adanya pembedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum 

Jika kita tidak dapat menemukan masyarakat yang tidak berlapis-lapis di antara masyarakat yang primitive, maka lebih tidak mungkin lagi untuk menemukannya di dalam masyarakat yang telah lebih maju. Di demokrasi-demokrasi yang modern pun juga terdapat hokum-hukum pelapisan masyarakat walaupun dalam kontinuitasnya menyatakan semua manusia adalah sama. Terjadinya pelapisan social terbagi menjadi 2, yaitu:
  • Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyrakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu,

  • Terjadi dengan disengaja 
System pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam system pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. 

Dan dalam system organisasi mengandung 2 sistem :
  1. system fungsional 
  2. system scalar

Kesamaan derajat dalam istilah dibidang Kewarganegaraan adalah sama dalam arti tidak membedakan atau mengistimewahkan seseorang. Kesamaan derajat tidak dilihat dari orang itu memliki harta berlimpah atau tidak,karena di mata Tuhan semua sama saja,hanya dibedakan dengan kesempatan dan takdir dari masing-masing orang. Hendaklah kita saling membantu sebagai mahluk yang diciptakan menjadi mahluk sosial.Masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita,setiap manusia sama semua derajatnya, Mungkin banyak saat ini sikap saling memilih,oleh karena itu negara ini tidak berkembang,kini saatnya bukannya saling mendiskriminasi,tetapi saling melihat diri sikap dan perilaku kita.

Mengenai persamaan hak ini selanjutnya dicantumkan dalam Pernyataan Sedunia Tentang Hak – hak (asasi) manusia atau Universitas Declaration of Human Right (1948) dalam pasal – pasalnya seperti dalam:

  • Pasal 1 : “Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang sama mereka dikarunia akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan”.
  • Pasal 2 ayat 1 : “Setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan – kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tak ada kecuali apapun,seperti misalnya bangsa,warna,jenis kelamin,bahasa,agama,politik atau pendapat lain,asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan,milik,kelahiran ataupun kedudukan”.
  • Pasal 7 : “Sekalian orang adalah sama terhadap undang – undang dan berhak atas perlindungan hukum yang sama dengan tak ada perbedaan. Sekalian orang berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap perbedaan yang memperkosa pernyataan ini dan terhadap segala hasutan yang di tujukan kepada perbedaan semacam ini”.

Elite adalah suatu posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur social yang terpenting. Tipe msyarakat dan sifat kebudayaan lah yang menentukan watak elite. Mungkin di dalam suatu masyarakat biasanya tidak-tanduk elite merupakan contoh dan sangat mungkin seorang elite diharapkan dapat melakukan segala fungsi yang multi dimensi walaupun hal tersebut sulit dilakukan.

Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam pers, atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.Hal-hal yang penting dalam massa.


KESIMPULAN
Dari bahasan di atas dapat di simpulkan bahwa setiap individu wajib untuk melakukan sosialisasi terhadap sesame anggota masyarakat lainnya untuk menciptakan taraf – taraf hidup yang teratur dan bahasan di atas juga menginformasikan bagaimana seharusnya seorang pemimpin bertindak, karena untuk menjadi seorang pemimpin bukan hanya untuk mensejahterakan diri sendiri tapi untuk mensejahterakan organisasi nya dan anggota yang ada di dalam organisasi tersebut.

[ISD] Bab 5 : Warga Negara dan Negara




Negara merupakan suatu organisasi yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat atau kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasikan oleh lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kedaulatan sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Contoh kasus seperti konflik Israel – palestina. Dimana kedua sisi memiliki pandangan yang bertolak belakang dan terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok dari kedua sisi yang mengajurkan penyingkiran territorial total dari sisi lainnya, seharusnya setiap Negara memiliki pemerintahan yang kuat, adil, dan bijak sehingga tidak akan terjadi konflik seperti pada kasus tersebut.

Tugas utama Negara:
  1. Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lainnya
  2. Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan Negara
Unsur-unsur Negara:

Unsur konstitutif: 
  1. Wilayah/ daerah : daratan, lautan, udara, wilayah ekstrateritorial
  2. Rakyat
Rakyat adalah kumpulan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat penghuni suatu negara, meskipun mereka ini mungkin berasal dari keturunan dan memiliki kepercayaan yang berbeda. Selain rakyat, penghuni negara juga disebut bangsa. Apabila suatu Negara tidak ada rakyatnya maka tidak bias disebut suatu Negara.

3. Pemerintahan yang berdaulat 

Dalam arti luas, Pemerintah adalah gabungan dari semua badan kenegaraan (eksekutif, legislatif, yudikatif) yang berkuasa memerintah di wilayah suatu negara. Dalam arti sempit, Pemerintah mencakup lembaga eksekutif saja. Menurut Utrecht, istilah Pemerintah meliputi pengertian yang tidak sama sebagai berikut:

Pemerintah sebagai gabungan semua badan kenegaraan atau seluruh alat perlengkapan negara adalam arti luas yang meliputi badan legislatif, eksekutif dan yudikatif. 

  1. Pemerintah sebagai badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa memerintah di wilayah suatu negara (dhi. Kepala Negara). 
  2. Pemerintah sebagai badan eksekutif (Presiden bersama menteri-menteri: kabinet). 
  3. Unsur deklaratif : Pengakuan oleh Negara lain
  • Pengakuan de facto
  • Pengakuan de jure
Bentuk Negara

  1. Negara kesatuan 
Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi dalam segala aspek pemerintahan. Ciri utama negara kesatuan adalah supremasi parlemen pusat dan tiadanya badan-badan lain yang berdaulat. Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam sistem, yaitu:

  1. Sentralisasi
  2. Desentralisasi 
2. Negara Serikat
Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Kendati negara-negara bagian boleh memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-negara bagian yang disebut negara federal.

Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan dengan konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya dapat dilakukan oleh pemerintah federal.

OPINI
Setiap Negara sudah di tentukan melalui batas batas Negara itu sendiri, Warga Negara dan Sistem pemerintahan yang ada jadi setiap Negara mempunyai karakteristik masing-masing untuk mewujudkan aspirasi warga Negara nya dengan tujuan dibentuknya suatu negara, melalui hukum setiap Negara mempunyai aturan untuk menjalani tindakan-tindakan yang merugikan setiap warga Negara nya. Dan melalui undang – undang setiap Negara mempunyai asas asas kemanusiaan dan menjadi pedoman bagi setiap warga negaranya.

[ISD] Bab 2 : Penduduk, Masyarakat, Dan Kebudayaan



Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan sosial-ekonomi. Pertumbuhan sangat berpengaruh dalam kondisi ekonomi suatu daerah. Karena semakin tinggi pertumbuhan masyarakat, semakin tinggi pula tingkat kebutuhan ekonomi suatu daerah atau negara tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan masyarakat : 
  1. Kematian 
  2. Kelahiran 
  3. Migrasi
Seperti contoh : Kini di Indonesia pertumbuhan masyarakat yang pesat menyebabkan tingginya angka kematian & kelahiran. Dan juga tingginya angka migrasi menyebabkan banyaknya warga urbanisasi yang bertempat tinggal disetiap sudut ibu kota dari tempat untuk penyerapan air hingga tempat yang tak layak huni. Hal ini merupakan masalah yang tak kunjung dapat terselesaikan. Berbeda halnya di jepang, dimana angka kelahiran dan kematian yang kecil. Hal ini disebabkan karena berkurangnya minat para generasi sekarang untuk mempunyai anak, mereka akan lebih memilih mengejar karir mereka sehingga hal ini menjadi masalah karena dikhawatirkan berkurangnya manusia untuk generasi ke depan.

Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan yang ada di Indonesia
  1. Zaman batu sampai zaman logam. 
  2. Zaman batu tua (paleolithikum) 
  3. Zaman batu muda (neolithikum) 
Pada zaman ini manusia sudah mengenal dan memiliki kepandaian mencairkan logam dari bijih besi. Kebudayaan yang dibawa pada zaman ini adalah kebudayaan Dongson.

2. Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
Pada kebudayaan ini, pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu masuk ke indonesia, khususnya ke pulau jawa. Pada abad ke-5 agama budha masuk ke indonesia. Agama budha tidak menghendaki kasta-kasta seperti agama hindu. Kebudayaan islam masuk ke Indonesia pada abad ke-15 dan dikemukakan oleh pemuka islam seperti walisanga. Agama islam pertama kali datang melalui jalur perdagangan dari selat malaka sumatera.

3. Kebudayaan Barat
Kebudayaan berawal pada saat zaman koloniak belanda. Dalam kebudayaan barat ini memiliki 2 lapisan sosial : 
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh 
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum pegawai 

Pengarah kebudayaan barat yang berasal dari eropa itu mengawali berkembangnya agama katolik dan kristen protestan di Indonesia.

Masuknya budaya barat menyebabkan masalah bagi budaya local. Masalah hilangnya budaya local karena budaya asing kini tengah marak di Indonesia. Seperti halnya maraknya music dan drama budaya korea di Indonesia. Kurangnya kekreatifan para bangsa Indonesia dalam mengambil minat para warganya serta kurangnya kesadaran para warga Indonesia bahwa tanpa secara sadar mereka kembali dijajah oleh Negara lain melalui budaya nya. Perkembangan budaya-budaya Indonesia membutuhkan kesadaran dari warga negaranya untuk tetap bertahan dalam menghadapi budaya-budaya baru di era globalisasi ini. Karena budaya-budaya ini merupakan kekayaan yang diwariskan, dan tidak dimiliki oleh bangsa lain. Maka jangan harus menunggu budaya kita di akui oleh negara lain namun kita harus terus melestarikannya agar budaya itu tidak hilang.

[ISD] Bab 3 : Individu, Keluarga, Dan Masyarakat



Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya “yang tak terbagi” yang artinya adalah suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu adalah seseorang yang tidak hanya memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki kepribadian tersendiri. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu dalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga, yaitu: menyimpang dari norma, takluk terhadap kolektif dan mempengaruhi sekitar seperti halnya pahlawan ataupun pengacau. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.

Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi. Pertumbuhan berarti suatu perubahan yang menuju kearah maju dan menjadi lebih dewasa. Diantaranya terdapat beberapa factor yang mempengaruhi:

  1. Pendirian Nativistik
  2. Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
  3. Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Dimana tahap pertumbuhan dibagi menjadi 4, yaitu masa vital ( 0 – 2 tahun), masa estentik (2 – 7 tahun), masa intelektual ( 7 – 13/14tahun), dan masa social (14 – 21tahun).

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : 

  • Unit terkecil dari masyarakat 
  • Terdiri atas 2 orang atau lebih 
  • Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
  • Hidup dalam satu rumah tangga 
  • Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga 
  • Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga 
  • Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing 
  • Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan 
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 
  1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. 
  2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 
  3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Tugas-tugas Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut : 
  1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
  2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing. 
  4. Sosialisasi antar anggota keluarga. 
  5. Pengaturan jumlah anggota keluarga. 
  6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 
  7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 
  8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

OPINI

Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Sehingga tanpa adanya keluarga kita tidak bisa hidup sendiri, manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa mengerjakan segala sesuatu sendirian, karena itulah keluarga merupakan peranan penting dalam kita tumbuh sebagai makhluk social.

[ISD] Bab 4 : Pemuda Dan Sosialisasi


Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis, masa ini memungkinkan mereka dalam kondisi anomi; yaitu kondisi tanpa norma ataupun hukum, anomi muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma, misalnya norma A yang ditanamkan dalam keluarga sangat bertentangan dengan norma B yang ia saksikan di luar lingkungan keluarga (Enoch Markum).

Golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda. Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. 

INTERNALISASI BELAJAR DAN SOSIALISASI
Ketiga kata tersebut memiliki definisi yang hampir sama dimana proses terjadinya melalui interaksi social. Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut.

Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu. Tindakan-tindakan yang diambil oleh masing-masing individu bisa dibagi menjadi dua yaitu tindakan positif dan negatif. Tindakan positif akan diambil jika antar individu saling mengharagai adanya norma-norma yang berlaku. Kalau tindakan negatif, akan diambil jika antar individu tidak mengutamakan norma-norma yang ada, seperti saling egois, berbeda pendapat, merasa derajatnya lebih tinggi dari individu lain, dan sebagainya.

Proses sosialisasi berperan penting bagi setiap individu. Proses sosialisasi merupakan penyesuaian diri. Dengan penyesuaian diri inilah orang dapat hidup dengan baik. Dimulai dari belajar social. Dimana individu akan belajar tingkah laku dan pola hidup yang diharapkan oleh orang lain maupun kelompoknya. Peran sosial merupakan pola-pola tingkah laku yang umum yang dilakukan oleh orang yang mempunyai posisi sosial yang sama atau sederajat. Sebagai contoh dimana orang tua yang berprilaku baik dihadapan anak-anaknya, tidak berbicara kasar yang akan menyakitkan hati anak-anaknya yang akan menjadi factor menyimpang bagi psikologis sang anak. Proses sosialisasi mengambil alih penting untuk masa depan para generasi muda. Seperti halnya untuk mahasiswa. Peranan sosial mahasiswa di masyarakat dapat diterapkan melalui program – program baksos (bakti sosial) biasa nya mahasiswa mengikuti suatu organisasi kepemudaan contoh nya melakukan aksi membagikan kebutuhan korban bencana alam atau kepada orang yang tidak mampu dengan memberikan kebutuhan sandang pangan papan dan untuk di masyarakat itu sendiri pemuda berperan aktif untuk mengikuti program – program yang ada di masyarakat itu sendiri dengan berperan aktif melakukan kerja bakti secara gotong royong.

MASALAH GENERASI MUDA
Pemuda mempunyai potensi diri untuk merubah suatu tujuan bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih baik baik dari bidang akademik, olahraga, dan lain-lain. Hampir rata-rata para pemuda lah yang mengharumkan nama bangsa, karena para pemuda lah merupakan para tunas muda untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Namun terkadang adanya hal-hal yang menyimpang yang terjadi pada para generasi muda. Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut : 

  1. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dengan adanya pengangguran dapat merupakan beban bagi keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkan permasalahan lainnya.
  2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa. 
  3. Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang. 
  4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).
  5. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda
Oleh karena itulah kita harus mengembangkan potensi para generasi muda untuk menyelamatkan dari permasalahan yang ada dengan menyaring para pemuda yang mempunyai bakat dan potensi diri yang ada karena di Indonesia ini sendiri masih sangat minim orang orang penting (pejabat) yang peduli akan potensi potensi muda yang terpendam.

OPINI
Sebagai generasi muda kita harus pandai dalam bersosialisasi dalam hal yang positif untuk menyelamatkan bangsa dari masalah-masalah yang ada. Dan menjadi panutan bagi para generasi muda selanjutnya, karena pemudalah yang dapat membuat perubahan besar bagi suatu bangsa.

[ISD] Bab 1 : Ilmu Sosial Dasar Sebagai Salah Satu Mata Kuliah Umum


Ilmu sosial dasar adalah salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan mata kuliah wajib yang diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tujuan diberikannya mata kuliah ini adalah sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah – masalah sosial yang terjadi di lingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar.

ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.

Yang menjadi sasaran perhatian ISD sebagai MKDU adalah antara lain : 
  1. Berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang) 
  2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tapi juga amat banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan-pertentangan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita. 
Jadi, ilmu sosial dasar (ISD) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.

Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu : 
  1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural scince) 
  2. Ilmu-ilmu sosial (social scince) 
  3. Pengetahuan budaya (the humanities) 
Kehidupan manusia sebagai mahluk sosial selalu dihadapkan kepada masalah sosial yang tidak dapat dipisahkan dalah kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaannya, serta sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya. Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat denan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia itu terwujud.